Langsung ke konten utama

Nduk....ku panggil kau..


Nama bukan sekadar rangkain huruf yang menyusun kata. Nama tidak saja rangkaian kata..tetapi nama mestinya menyimpan makna dan doa pemberian dari orang tua. Bahkan pudjangga badja berkata”, di dalam namamu ku pahatkan cinta dan do’a”. Hem hem....ketika shakespeare berkata apa arti sebuah nama, maka nama itu mengandung harapan, cita-cita dan cinta..
Diantara banyak manusia memiliki ke khasan nama..atau dalam bahsa dikenal dengan nama julukan, nama alias, nama samaran atau apalah orang menyebutkan...tetapi memang rosulpun memberikan nama khas sebagai panggilan kesayangan pada sang istri..” yaaa khumaira”....duhai yang memiliki pipi kemerahan...itu pasti bukan sekedar panggilan..tapi itulah panggilan kesayangan, ya..itulah ekspresi sayang sang nabi yang sekaligus suami..dari aisyah.wanita pandai pewaris ilmu nabi....
Sahabat sahabta nabipun memiliki kekhasan julukan, ada yang digelari ” syaifulloh..pedang Allah”, ada yang memiliki sebutan “al ghasil al malaikah”..lelaki yang dimandikan malaikat..Diantara generasi sesudahnyapun ada pula yang dijuluki “ Lion of the desert-Omar mukhtar”...bahkan banyak sekali dibelantara dunia inidi jaman kini julukan-julukan khas pada nama-nama pemain bola ada si tangan tuhan-maradona, ada sang mesiah-mesi.
Nah..ada yang cukup terkesan buat ku ketika melihat sketsa film sang murabbi...yang berkisah tentang ustadz Rahmat abdulloh...yang memanggil khas istrinya dengan panggilan”Nai” padahal nama aslinya Sumarni..dalam dialognya, nama saya kan sumarni, bukan sumarnai...iya itulah panggilan spesialku padamu..
Aku panggil kau.....he heheh apa ya..ketika saat pertma mengikat cinta bersamamu dengan aqdun nikah-akad pernikahan..dia mengatakan panggil aku Nonik aja ya...he hehehheee..Nonik???...tahulah..akhirnya Nonik ku panggil kau..sebagai panggilan sayang..buah cinta belaian hati hadir seiring dengan berjalannya masa...seorang lelaki, disusul kemudian seorang permpuan, dan yang ketiga seorang lelaki. Masing-masing kupahatkan dalam dirinya nama-nama yang menjadi pahatan cinta dan doa...dan masing-masing muncul dengan latar belakang cerita..seperti anak pertama ku namai kau
Aku panggil anakku lelaki dengan mas di saat tertentu dan le pada saat lainnya, sedangkan aku panggil mbak pada anak perempuanku dan sering dan aku suka memanggil dengan panggilan nduk. Nduk...sini nduk...ada penyertaan rasa, ada cinta yang teralirkan ada sayang yang tercurahkan. Panggilann yang mengisyaratkan kedekatan, perlindungann, kasih sayang....yang melingkupi berbagai macam tanggung jawab yang dibebankan. Nduk...kenapa seakan ada kelebihan perhatian, curahan cinta, dan kasih sayang yang tersematkan dalam dirimu....ya karena kau adalah perempuan... ya karena kau adalah tiang negerimu..karena kau adalah madrasah pertama bagi generasi sesudahmu karena kau peradaban di bangkitakan...dan sebagian besar tokoh-tokoh besar dunia selalu ada wanita perempuan hebat disinya.. dan karenanya suatu saat nantu engkau adalah seorang ibu....ibumu..ibumu ibumu baru bapakmu, kata nabi.
Nduk...ku panggil kau...tidak sekedar pada anak, tapi juga pada orang orang tertentu yang memiliki kedekatan hubungan, dengan keponakan-keponakanku ku panggil juga kadang dengan sebutan itu..nduk, atau pada orang lain pula tapi ada kedekatan hubungan karena sebagai ayah fungsional. .membimbing mengarahkan dan mencurahkan perhatian karena engkau seorang perempuan, karena engkau bagian dari narasi peradaban dan karena suatu saat nanti engkau menjadi seorang ibu yang melanjutkan generasi masa depan..  
Nduk..ku panggila kau sebagai tanda ungkapan perhatian, bimbingan, kasih sayang dan tanggung jawab di hadapan Tuhan...

Komentar

  1. Wah.... Ada foto saya.^o^
    Heheheheheee..... saya suka dengan panggilan Nduk. Kadang-kadang ayah saya kalau manggil saya juga Nduk.
    "Nduk", panggilan khas Jawa yang mengakumulasikan rasa sayang pada seseorang yang lebih muda. Representasi dari penjagaan dan kepedulian pada anak perempuan. Bahkan kadang-kadang ibu saya juga dipanggil Nduk sama simbah saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya begitulah ke khasan kata jawa memberi makna...dan saya suka menggunakannya pada orang yang memiliki kedekatan tdk sekedar pertalian darah....he hehe..
      nduk nin
      nduk nis
      nduk fa
      nduk izzah...
      nduk han
      nduk lint
      dan nduk lainnya

      Hapus
  2. Wah pak munir ngeblog juga.... saya ndredeg baca tulisannya, jadi keinget sama bapak saya. ternyata gtu ya perasaan seorang bapak.

    keep blogging pak...
    main2 ke blog saya ya pak
    ini alamatnya http://budhegembul.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. dee...sudah tak lihat dan baca-baca insya allah lain waktu tak komen-komen di blognya b'alan bekti..
      yaaa bapak itu mengekspresi rasa cinta bukan dg kata..dalam diamnya tercurah jalinan cinta yg terleburkan dlm doa di gelap malam gulita.. cita ayah khas bahasanyaa.... dan kdg sulit di pahami kecuali oleh pendampingnya..

      Hapus
  3. opo nduk Nuz....blajar berkomen mengekspresi rasa..atau cukup simbol saja yang mengungkap lebih dari 1000 makna?? ..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ku namai Kau....

Berbicara dan mengeja nama, ..orang selalu teringat dengan willian skakespeare, dengan ungkapannya, "What's in a name?"...apa arti sebuah nama..(opo artine jenengmu)..Nama...ya nama, ada apa dengan nama. Apakah sekedar kata. Apakah sekedar penanda beda satu dengan lainnya. atau nama itu punya cerita dan makna.Tetapi sebenarnya, kisah dibalik nama memang ada tuntunannya tidak sekedar asal punya nama. karena di dalam nama yang disematkan ayah bunda sharusnya menyimpan harapan, do'a, cita, dan cinta. Nah..tentunya tidak sembarang nama bisa di installkan kepada anak manusia. , ada pedoman-pedoman dalam pemberiannya   Saat kau terlahir sebagai tumpuan harapan, sudah semestinya ayah bunda memberikan nama yang terbaik bagi dirinya, nama yang dicintai oleh Rabb semesta. Kalau shakespeare berujar , apa arti sebuah nama?.maka di dalam namamu kutitipkan cita dan cinta. Ku namai kau..dengan awalan kisah...saat-saat ku berada lapangan terbuka saat i'edul adha, saa

Malam ...

Malam... Kelam, hitam, gelapmu... Remang-remang bayangmu Sunyimu memabukkan Sepimu menggairahkan Gelap dan remangmu membisikkan sebagian nista kejahatan Sudut lain sisi sunyi, sunyi, gelap dan kelammu..menyiratkan harapan dan tangisan agar doa doa dikabulkan...dan. keampunan dicurahkan.....