Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 26, 2012

Suratku padamu..

Menulis surat dan mengirimkannya. . Komunikasi.sebuah cara untuk berbagai kondisi..bisa menyampaikan gagasan, proses diskusi, bercerita pengalaman, atau bahkan mencurahkan isi hati...komunikasi era dulu dan kini sangat bervariasi. Dijaman dulu untuk menyampaikan berita bisa lewat kurir, atau melalui media hewan burung dara misalnya..sampai dikenal dengan istilah "doro pos"...berkembang kemudian via surat, telegraf telegram...telphon, handphone..video call, dan lain sebagainya..yg hingga kini terus dikembangkan oleh para ahli... Namun, bagiku..surat mempunyai makna tersendiri..menuliskannya disertai dengan energi, inspirasi..dan bahkan melarutkan isi hati..( he hehe mosok..seh)..Saat masih kuliah dulu, media ini sering kupakai dalam berbagai situasi, berkorespondensi..dengan orang tua, dengan kawan, atau bahakan sengaja mencari teman korespondensi..untuk terjalinnya silaturahmi...

Kapal tidak berlayar di tanah kering

Ketika Nabi Nuh a.s di perintahkan oleh Allah untuk membuat kapal, setelah sekian lama berdakwah mengajak kaumnya untuk mentauhidkan Allah, namun bukannya tunduk dan mengikut saran sang Nabi. Tindakan keji dan olokan serta caci maki diterima oleh sang Nabi. Apalagi saat  tindakan Nabi Nuh membuat kapal, bukan di dekat sungai atau pantai tapi justru di atas gunung... justru menambah permusuhan dan kedengkian mereka.... dan akhirnya batas ujian dan cobaan yang deberikan Allah pada Nabi Nuh melalui kaumnyapun usai dengan diturunknannya hujan badai yang menyebabkan seluruh belahan duniapu tenggelam. Rasio akal kemanusian yang tidak mampu membaca ketetapan Allah..akhirnya menyadari..makna dibalik pembuatan kapal di atas gunung ...

Full Day Super High School.....

Sedikit mempelajari sejarah munculnya Full Day School, program ini lahir pada awal tahun 1980an di Amerika Serikat yang diterapkan untuk sekolah taman kanak-kanak, yang akhinya melebar ke jenjang sekolah dasar hingga menengah atas. Hal ini dikarenakan beberapa hal: Meningkatnya jumlah orang tua, terutama ibu yang bekerja dan memiliki anak dibawah 6 tahun. Meningkatnya jumlah anak-anak usia prasekolah yang ditampung di sekolah-sekolah milik publik/masyarakat umum. Meningkatnya pengaruh televisi dan kesibukan (mobilitas) orang tua. Keinginan untuk memperbaiki nilai akademik agar sukses menghadapi jenjang yang lebih tinggi.

Memandang Jauh ke Depan

Alhamdulillah, Rasanya tiada kata yang memang sepantasnya terucap selain kata itu, yaa sekali lagi alhamdulillah. Tak terasa 10 th sudah, berada di kampus tercinta ini, dengan berbagai ragam dinamikanya. Paradigma, sebuah cara melihat persoalan Ditengah era yang semakin serba persaingan ini, maka tak ada cara untuk senantiasa menunjukkan eksistensi intitusional selain dengan menampakkan, menunjukkan dan memberikan harapan harapan berupa kenyataan. Eksintensi Institusional kita akan semakin tenggelam ditengah persaingan manakala, para penghuni institusi itu tak pernah mau belajar dari sejarah sebuah kegagalan. Kegagalan eksistensi sebuah peradaban atau bangsa sekalipun, senantiasa diawali dari benih benih rasa yang disebut ketakaburan . Itulah awal sebuah institusi, bangsa, atau peradaban mengawali kehancurannya.

Anak...penyejuk mata, investasi, atau fitnah

Anak....itulah yang terfikir dalam keinginan seseorang ketika memasuki babak baru dalam hidupnya, saat dia memulai berumah tangga. Dambaan hati penyejuk jiwa penerus mahkota. Gambaran idealita tentang anak yang sangat diharapkan kehadirannya oleh orang tua, atau apasangan yang sedang memulai babak baru dalam kehidupannya, memulai hidup berumah tangga. Rumusan formula dan nasehat berharga telah mereka dapatkan bisa dari buku-buku bacaan sharing dengan teman, seminar tentang persiapan berumah tangga bahkan sekarang sedang mangalami trend apa yang disebut dengan sekolah pra nikah. Y a sekolah pra nikah,...sekolah yang tak pernah terbayangkan mungkin oleh orangtua kita pada masanya. Dia menjalani kehidupan berumah tangga dengan bekal ilmu sedang saja kalu tidak boleh dibilang apa adanya. Bekal keilmuan instingtif (given) dari yang Maha Kuasa. mereka menggunakan terminologi tawakkal 'alalloh dalam menjalaninya. Toh..hasilnya luar biasa.mereka banyak yang langgeng usia pernikahannya....

Cak Man....dulu hingga kini

Cak man....yang ku tahu itulah namamu, dan yang sering kudengar orang memanggilmu...aku sudah mengenalmu sejak awal ku berada di surabaya ini ketika sedang menempuh studi di Teknik mesin ITS kala itu...ya sekitar 25 tahun yang lalu. Aku sih suka dengan masakan Bu Man dengan sayur bayem beserta tempe dan sambelnya kala itu harga masih 150 rupiah, disertai minuman air putih ditambah es batu...segeerrr dan menambah semangat baru...kala itu engkau tinggal dikeputih gang dua...dan aku bertempat di gg IIC/11...bersama kawan-kawan yg sering berkunjung ke warungmu... He hehe ..aku sering bertemu denganmu,.selalu saja warna gembira nampak di wajahmu. Engkau menjaga karywan di FTK jadi PNS..tetapi yg aku lebih terharu engkau juga menyediakan  jasa untuk untuk pengurusan SIM, STNK.dan lain sebagainya...

Bahagia? apa Ya

Apa sih yang sering dicari orang, diinginkan orang??   yaah ..mereka umumnya menyatakan aku ingin bahagia....lantas apa itu bahagai kalau semua orang sibuk mencarinya.. Bahagia tak bisa dilukis dengan kata apa lagi dilukis dengan tinta...pun juga bahagia tak bisa sekedar diungkap dengan kata-kata, "aku bahagia"..itu tak bisa..karena bahagia bersemayam di wilayah rasa..di arena yang berhubung erat dengan yang menyematkan rasa..karena bahagia bersifat "given"...pemberianNYA..

I Love You

I love you .....kedengarannya merdu banget, muda banget...atau bahkan terkesan meremaja. I love you ungkapan yang sering diungkapakan oleh remaja dalam mengekpresikan makna yang disebut cinta.. adakah memang begitu adanya??? atau ungkapan itu telah mengalami reduksi makna?? atau karena memang nggak nggak memahami esensinya, sehingga kata itu menjadi hilang wibawa...Entahlah kapan mulai terduksi makna kata tresebut, sehingga hanya anak-anak dan remaja yang sedang dirundung "cinta" saja yang berhak mengungkapkannya lebih parah lagi konotasi makna tersebut hanya sekedar terpersepsi dengan ungkapan mabuk asmara... Padahal ungkapan itu dapat memberikan support energi yang luar biasa..seorang anak mengungkapakan pada ayahnya," I love you, dad..!! indah, mesra berenergi, mengungkapakan beribu makna... atau seorang ayah mengungkapkan dengan kelembutannya," I love you, sons, !!, bertenaga, melingkupi rasa tanggung jawab yang ada dipundaknya...

FUTSAL

Tthe dream team Futsal TL'07 Alhamdulillah, segala pujian hanya pantas untuk Allah saja, rasa syukur mendalam kita ungkapkan lewat kata, lewat perilaku, lewat jernihnya jiwa. Syukur atas pemberian fisik sempurna kita dari Allah yang Esa, kita lakukan dengan memanfaatkan semuanya untuk segala karya yang tak berbau dengan dosa, walau sangat susah untuk melakukannya, namun sebagai manusia harus terus berusaha mengurangi kadar karya-karya yang berbau ataupun beraroma dosa. Agar fisik kita terjaga, sehat selalu maka olah raga menjadi sebuah sarana yang disarankan bahkan diwajibkan, agar fisik dan jiwa kita prima melakukan amal nyata. Dimasa lampau olah raga sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, kita kenal dengan istilah gladiator misalnya, atau kalu kita mau mengulang cerita moyang kita maka pasti kita dengar cerita mereka bagaimana mereka olah anuraga, kisah jonggring saloka, Brama kumbara, Suliwa, Mahesa jenar sebagai bukti kisah-kisah olah anuraga mereka. ...