Langsung ke konten utama

Gerbang akhirat....(catatan renungan ramadhan 2.)


Ramadhan..... yaaa Ramadhan,......... yaaaaaa Ramadhan.
Ramadhan.....mestinya ku dapat memandang akhiart itu dengan jelas, bagai sahabat yang senatiasa melihat akhirat itu, suatu hari dua orang berdemo dan berorasi, mengungkap rasa jiwnya, mengungkapkan energi dalam batinya dan gejolak imannya, dg ungkapan dan suara yang mengiris rasa keimanan ," HANDZALAH MUNAFIK......., diulang-ulang menggema menggetar jiwa, mendebar dada ABU BAKAR, dan akhirnya pun ABU BAKAR terjangkiti ungkapannya," MUUU NNAAAFIIIK", naudzubillah",  kegelisahannya menggerakkanya mereka berdua mengadukan perasannya di hadapan Rosul," Kalau aku dekat engakau syurga dan neraka terpampang di depan mata
.....

Ramadhan,..... mestinya ku dapat memandang akhirat itu, tapi.... proyek-proyek ukhrowi itu seakan sirna terlindas hiruk dunia....
Ramadhan,...... kuteriakkan azamku ya ramadhan agar aku bisa mengambil momentum kali ini untuk mengobati mata hati dari kaburnya pandangan menembusmu.....
Ramadhan....kupasang tekadku melalui i'tikafmu agar bisa membuka dinding tebal itu, agar aku merasa menhargai nilai amal ibadahku, karena tidak kasat matanya pahala itu..
Ramdhan....semua amal itu dipahalai oleh-NYA, dan diganjarinya di akhirat, ......sekali lagi di akhirat, Rosul, bersabda", Rok'atal Fajri Khoirun minad dun-ya wa ma fiiiha", adakah aku bisa memandang layaknya sahabat yang berucap," aku mencium bau syurga di bukit uhud itu,,.. hu...hu..huuuuuu, betapa tebal dinding itu, syurga itu seakan menutup aromanya........

Semoga akhir i'tikaf  malam pada 10 hari terakhirmu,......mengoyak sedikit pintu untuk melihat gerbang akhirat itu, ku mencoba memanaskan bola mata ini ketika melihat ayat-ayat dan lembaran Qur'an  yg bercerita tentang akhirat itu, ku dengarkan lantunan Mahmoud hijazi dengan suara-mengiris-iris rasa hati ini ketika melantunkan ayat-ayat akhirat,....mengiris-iris, dan mengguncang badan iniiiii
semoga momentum ramadhan kali membuka lempang gerbang itu, gerbang akhirat itu..sehingga diriku tak lagi terbius dan terbujuk oleh moleknya dunia ini...(allohumma la aisya illa aisyul akhiraat.)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nduk....ku panggil kau..

Nama bukan sekadar rangkain huruf yang menyusun kata. Nama tidak saja rangkaian kata..tetapi nama mestinya menyimpan makna dan doa pemberian dari orang tua. Bahkan pudjangga badja berkata”, di dalam namamu ku pahatkan cinta dan do’a”. Hem hem....ketika shakespeare berkata apa arti sebuah nama, maka nama itu mengandung harapan, cita-cita dan cinta.. Diantara banyak manusia memiliki ke khasan nama..atau dalam bahsa dikenal dengan nama julukan, nama alias, nama samaran atau apalah orang menyebutkan...tetapi memang rosulpun memberikan nama khas sebagai panggilan kesayangan pada sang istri..” yaaa khumaira”....duhai yang memiliki pipi kemerahan...itu pasti bukan sekedar panggilan..tapi itulah panggilan kesayangan, ya..itulah ekspresi sayang sang nabi yang sekaligus suami..dari aisyah.wanita pandai pewaris ilmu nabi.... Sahabat sahabta nabipun memiliki kekhasan julukan, ada yang digelari ” syaifulloh..pedang Allah”, ada yang memiliki sebutan “al ghasil al malaikah”..lelaki yang

Malam ...

Malam... Kelam, hitam, gelapmu... Remang-remang bayangmu Sunyimu memabukkan Sepimu menggairahkan Gelap dan remangmu membisikkan sebagian nista kejahatan Sudut lain sisi sunyi, sunyi, gelap dan kelammu..menyiratkan harapan dan tangisan agar doa doa dikabulkan...dan. keampunan dicurahkan.....

Ku namai Kau....

Berbicara dan mengeja nama, ..orang selalu teringat dengan willian skakespeare, dengan ungkapannya, "What's in a name?"...apa arti sebuah nama..(opo artine jenengmu)..Nama...ya nama, ada apa dengan nama. Apakah sekedar kata. Apakah sekedar penanda beda satu dengan lainnya. atau nama itu punya cerita dan makna.Tetapi sebenarnya, kisah dibalik nama memang ada tuntunannya tidak sekedar asal punya nama. karena di dalam nama yang disematkan ayah bunda sharusnya menyimpan harapan, do'a, cita, dan cinta. Nah..tentunya tidak sembarang nama bisa di installkan kepada anak manusia. , ada pedoman-pedoman dalam pemberiannya   Saat kau terlahir sebagai tumpuan harapan, sudah semestinya ayah bunda memberikan nama yang terbaik bagi dirinya, nama yang dicintai oleh Rabb semesta. Kalau shakespeare berujar , apa arti sebuah nama?.maka di dalam namamu kutitipkan cita dan cinta. Ku namai kau..dengan awalan kisah...saat-saat ku berada lapangan terbuka saat i'edul adha, saa