Langsung ke konten utama

Anak...penyejuk mata, investasi, atau fitnah

Anak....itulah yang terfikir dalam keinginan seseorang ketika memasuki babak baru dalam hidupnya, saat dia memulai berumah tangga. Dambaan hati penyejuk jiwa penerus mahkota. Gambaran idealita tentang anak yang sangat diharapkan kehadirannya oleh orang tua, atau apasangan yang sedang memulai babak baru dalam kehidupannya, memulai hidup berumah tangga. Rumusan formula dan nasehat berharga telah mereka dapatkan bisa dari buku-buku bacaan sharing dengan teman, seminar tentang persiapan berumah tangga bahkan sekarang sedang mangalami trend apa yang disebut dengan sekolah pra nikah.

Y a sekolah pra nikah,...sekolah yang tak pernah terbayangkan mungkin oleh orangtua kita pada masanya. Dia menjalani kehidupan berumah tangga dengan bekal ilmu sedang saja kalu tidak boleh dibilang apa adanya. Bekal keilmuan instingtif (given) dari yang Maha Kuasa. mereka menggunakan terminologi tawakkal 'alalloh dalam menjalaninya. Toh..hasilnya luar biasa.mereka banyak yang langgeng usia pernikahannya. beda dengan jaman hari ini...keilmuan aksesnya luar biasa..gerbang informasi dapat diakses dimana-mana. sumber belajar sangat mudah didapatkan dalam genggaman tangan. Bahkan sekolah untuk memeprsiapkan secara keilmuan teoritikal normatif di paparkan dengan para narasumber yang luar biasa..hasilnya..Ya sekolah itu adalah prosesi pembekalan knowledge dalam rangka proses menjadi sebuah tindakan. Namun adakalanya untuk menjadi sebuah tindakan tidak sekedar butuh knowledge..tapi ada instrumen ketundukan hati untuk berani melakukan, itu yang diperlukan..


Era sekarang emang sangat beda dengan masa lampau...orang menikah diusia muda sebuah hal yang biasa dilakukan tentunya dengan pemahaman dan tujuan yang benar,  beda dengan hari ini untuk berfikir menikah?? ..ah entar kalau sudah punya rumah, kalau sudah punya kendaraan mewah, kalau sudah punya investasi di Bank Muamalah..dan berbagai argumen yang bisa dilegalkan dan sah, sehingga kadangkala mengurangi kadar esensi yang digunakan dalam membangun niat berumah tangga.

Tahap berikutnya adalah saat-saat indah dimana kehadiran buah hati ( kenapa disebut buah hati yaaah??)...karena hasil pertumpahan dua hati insan dalam memadu kasih sayang..he hehe. Inilah saat dan momentum yang sangat membahagiakan. Dengan idealisme yang telah dibangun saat menikah..pastilah ini momentum yang sangat diharap tunggu kehadirannya, karena anaklah sang pelanjut generasi, pelanjut mahkota, atau anaklah yang ditunggu kehadirannya untuk sebuah peradaban masa depan. Itulah bayangan dan cita-cita indah, tentunya tidak dapat digapai dengan mudah, perlu usaha perlu ikhtiar perlu doa dan munajat yang sungguh kepada Allah yang Maha Kuasa, serta perlu dipersiapkan lingkungan pendukung tercapainya idealita. Walau konsep keimanan kita tidak boleh menggantungkan pertumbuhan perilaku kepada sebuah lingkungan atau biah.

Anak sholeh-sholehah...pastilah itu yang diharapkan dan dicitakan, karena mereka nanti menjadi bagian investasi masa depan ketika orang tua sudah tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa melakukan amal kebaikan. Sebagaimana yang disampaikan nabi," ketika adam mati, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan orang tuanya". Apa lagi kalau punya anak hafal Al-Qur'an, sungguh anugrah yang indah..

namun adakalanya.tidak seindah idealita.. kadang anakmenjadi ujian bahkan menjadi musuh (naudzubillah)..itulah yang kita berlindung kepada Allah agar menjauhkan dari hal tersebut. kita mohon kepada Allah " robbij 'alni muqimash sholati wa min dzurriyyati", robbana hablana min azwajina qurrota 'a'yunnin waj'alna lil muttaqiina imaman", robbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasah wa qina adza bannar'..itulah ungkapan doa yang harus kita panjatkan padaNYA..agar menganugerahkan anak yang bisa menjadi penyejuk mata dan hati demi kebahagiaan di akhirat nanti...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nduk....ku panggil kau..

Nama bukan sekadar rangkain huruf yang menyusun kata. Nama tidak saja rangkaian kata..tetapi nama mestinya menyimpan makna dan doa pemberian dari orang tua. Bahkan pudjangga badja berkata”, di dalam namamu ku pahatkan cinta dan do’a”. Hem hem....ketika shakespeare berkata apa arti sebuah nama, maka nama itu mengandung harapan, cita-cita dan cinta.. Diantara banyak manusia memiliki ke khasan nama..atau dalam bahsa dikenal dengan nama julukan, nama alias, nama samaran atau apalah orang menyebutkan...tetapi memang rosulpun memberikan nama khas sebagai panggilan kesayangan pada sang istri..” yaaa khumaira”....duhai yang memiliki pipi kemerahan...itu pasti bukan sekedar panggilan..tapi itulah panggilan kesayangan, ya..itulah ekspresi sayang sang nabi yang sekaligus suami..dari aisyah.wanita pandai pewaris ilmu nabi.... Sahabat sahabta nabipun memiliki kekhasan julukan, ada yang digelari ” syaifulloh..pedang Allah”, ada yang memiliki sebutan “al ghasil al malaikah”..lelaki yang

Malam ...

Malam... Kelam, hitam, gelapmu... Remang-remang bayangmu Sunyimu memabukkan Sepimu menggairahkan Gelap dan remangmu membisikkan sebagian nista kejahatan Sudut lain sisi sunyi, sunyi, gelap dan kelammu..menyiratkan harapan dan tangisan agar doa doa dikabulkan...dan. keampunan dicurahkan.....

Ku namai Kau....

Berbicara dan mengeja nama, ..orang selalu teringat dengan willian skakespeare, dengan ungkapannya, "What's in a name?"...apa arti sebuah nama..(opo artine jenengmu)..Nama...ya nama, ada apa dengan nama. Apakah sekedar kata. Apakah sekedar penanda beda satu dengan lainnya. atau nama itu punya cerita dan makna.Tetapi sebenarnya, kisah dibalik nama memang ada tuntunannya tidak sekedar asal punya nama. karena di dalam nama yang disematkan ayah bunda sharusnya menyimpan harapan, do'a, cita, dan cinta. Nah..tentunya tidak sembarang nama bisa di installkan kepada anak manusia. , ada pedoman-pedoman dalam pemberiannya   Saat kau terlahir sebagai tumpuan harapan, sudah semestinya ayah bunda memberikan nama yang terbaik bagi dirinya, nama yang dicintai oleh Rabb semesta. Kalau shakespeare berujar , apa arti sebuah nama?.maka di dalam namamu kutitipkan cita dan cinta. Ku namai kau..dengan awalan kisah...saat-saat ku berada lapangan terbuka saat i'edul adha, saa