Sedikit
mempelajari sejarah munculnya Full Day School, program ini lahir pada
awal tahun 1980an di Amerika Serikat yang diterapkan untuk sekolah taman
kanak-kanak, yang akhinya melebar ke jenjang sekolah dasar hingga
menengah atas. Hal ini dikarenakan beberapa hal:
Sudah menjadi bahasa umum "full day school".
Sepintas saya berasumsi, sekolah ini menerapkan sistem belajar 7 hari
seminggu terus menerus, jadi hari minggu tetap sekolah. Tapi begitu
tanya pada si empunya spanduk, asumsi saya ternyata keliru! Full Day
School itu maksudnya waktu belajar mulai pukul 7 pagi hingga pukul 5
sore, jam belajar yang biasanya 7 – 8 jam menjadi 10 – 11 jam. Alamak!
Teler dech.
Namun demikian, biasanya selama satu minggu hanya 5 hari yang digunakan yaitu senin sampai jumat, sedang hari sabtu tetap masuk sekolah yang biasanya diisi dengan relaksasi dan kreatifitas.
Itu kalau model sekolah pada jenjang Taman Kanak-kanak (TKK)..kalau TK (Tama Kanak..he heh ngaco) sampai dengan SLTA (SMA/SMU/SMK)..nah ternyata..ada juga model sekolah kaya gitu di jenjang perguruan tinggi, makanya namanya jadi Full Day Super High School, lho emangnya gimana model belajarnya?? pengin tahu ...
Model perguruan tinggi dengan pola full day dikenal dengan istilah Politeknik, karena pola pendidikan ini mengacu pada aktivitas proses produksi di industri. Di industri diterapkan jam kerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu. Inilah pola model pendidkan yang diterapkan..jadi mereka kuliah mulai jam 7 pagi sd jam 16 sore. Kebayang betapa lelah, penuh tekanan, dan tentunya stress...Oleh karena model pembelajarannya seperti itu yaaahh untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi memadai seperti yang dibutuhkan industri... mengandalkan skill dengan menekankan kuliah praktek, porsinya 60% praktek, 40% teori..yaaah coba bayangkan..lelah berkeringat tiduran diklas....he he Full Day Super High School klas 13...
- Meningkatnya jumlah orang tua, terutama ibu yang bekerja dan memiliki anak dibawah 6 tahun.
- Meningkatnya jumlah anak-anak usia prasekolah yang ditampung di sekolah-sekolah milik publik/masyarakat umum.
- Meningkatnya pengaruh televisi dan kesibukan (mobilitas) orang tua.
- Keinginan untuk memperbaiki nilai akademik agar sukses menghadapi jenjang yang lebih tinggi.
DC'09..girl crews |
Namun demikian, biasanya selama satu minggu hanya 5 hari yang digunakan yaitu senin sampai jumat, sedang hari sabtu tetap masuk sekolah yang biasanya diisi dengan relaksasi dan kreatifitas.
Itu kalau model sekolah pada jenjang Taman Kanak-kanak (TKK)..kalau TK (Tama Kanak..he heh ngaco) sampai dengan SLTA (SMA/SMU/SMK)..nah ternyata..ada juga model sekolah kaya gitu di jenjang perguruan tinggi, makanya namanya jadi Full Day Super High School, lho emangnya gimana model belajarnya?? pengin tahu ...
Model perguruan tinggi dengan pola full day dikenal dengan istilah Politeknik, karena pola pendidikan ini mengacu pada aktivitas proses produksi di industri. Di industri diterapkan jam kerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu. Inilah pola model pendidkan yang diterapkan..jadi mereka kuliah mulai jam 7 pagi sd jam 16 sore. Kebayang betapa lelah, penuh tekanan, dan tentunya stress...Oleh karena model pembelajarannya seperti itu yaaahh untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi memadai seperti yang dibutuhkan industri... mengandalkan skill dengan menekankan kuliah praktek, porsinya 60% praktek, 40% teori..yaaah coba bayangkan..lelah berkeringat tiduran diklas....he he Full Day Super High School klas 13...
Untung saya pakai masker. Wkwkwkwkwk......
BalasHapusUdah saya cek Pak linknya blog saya. Makasih ya Pak????